BERDOA ATAU BERIKHTIAR DULU?

Posted by Unknown on Minggu, 28 April 2013


berdoa dan berikhtiar
Selama ini banyak hal yang bisa dinilai sebuah salah kaprah dan akibatnya sangat menyesatkan. Ada pernyataan pernyataan masyarakat kita sendiri yang seolah baik tetapi sebenarnya tidak pada tempatnya. Diantaranya ungkapan,” Kita harus berusaha dan bekerja maksimal kemudian berdoa tawakal kepada Allah. “.  Atau sebuah kalimat” Bekerja dan Berdoa” dimana menempatkan kalimat bekerja di depan dari kalimat berdoa. Untuk memahami pernyataan diatas bacalah sebuah contoh  Riwayat Nabi Musa berikut ini :
Suatu saat Nabi Musa alaihisallam sakit kemudian beliau berdoa atau bermunajat mengadukan sakit beliau kepada Allah Subhanahuwataala. Kemudia Allah memerintahkan beliau pergi ke suatu tempat untuk mengambil daun daun jenis tertentu(menurut riwayat daun rumput falani  ) untuk gunakan sebagai obat. Nabi Musa alaihisallam melaksanakan perintah Allah tersebut dan memang benar sakitnya berangsur pulih dan rasul kembali berdakwah.

Beberapa tahun kemudia Nabi merasakan sakit yang sama, kemudian beliau teringat akan khasiat rumput falani yang menyembuhkannya pada waktu itu. Kemudian beliau bergegas pergi ke tempat itu dan meminum ramuan rumput falani. Namun apa yang terjadi ternyata bukannya sembuh namun sakitnya malah tambah parah. Lalu beliau mengadukan hal ini kepada Allah.” Ya Allah bukankah Kau telah menyuruhku dan menunjukkan kepadaku tentang ini”. Allah berfirman kepada Musa” Wahai Musa “Aku adalah yang menyembuhkan dan menyehatkan. Aku adalah yang memberi  bahaya dan manfaat. Pada waktu pertama itu kamu melakukannya karena Aku, sehingga kuhilangkan penyakitmu. Sekarang Kau melakukannya bukan karena Aku, tetapi karena rumput itu”

Jadi hal penting yang perlu kita ingat disini adalah semua yang kita usahaka haruslah kita munajatkan atau kita adukan kepada Allah pada saat berdoa. Hal ini akan memberi keyakinan akan pertolongan Allah kepada kita dalam berusaha semaksimal mungkin. Seperti menyimak kisah Nabi musa diatas, seandainya rumput falani tadi bisa menyembuhkan maka Musa tidak imemahami bahwa Allahlah yang sebenarnya menyembuhkan. Demikian juga kita dalam beriktiar di dunia, apabila kita mengutamakan bekerja sebagai porsi paling besar  dan utama maka apabila berhasil maka akan dianggap itu adalah hasil berusaha saja. Dan umumnya boleh percaya atau tidak bahwa orang berdoa itu biasanya apabila usahanya kurang lancar, baru tekun berdoa sedangkan apabila lancar usahnya maka terlalu sibuk dengan bekerjanya dan menomorduakan tawakalnya. Oleh karena itu apabila kita tidak bermunajat dahulu dalam berusaha, maka kita bisa terjebak anggapan bahwa hasil kerja keras itu bukan dari Allah bukan tapi dari diri sendiri. Jadi yang tepat adalah “Berdoa dan Berusaha”, jangan sampai terbalik.

Doa yang dipanjatkan kepada Allah Subahnahuwataalla merupakan salah satu bentuk kesadaran murni dan keikhlasan spiritual kita agar selalu mendapatkan bimbingan dan petujukknya. Dalam setiap doa , kita selayaknya menyadari bahwa di situlah penyandaran total kita sebagai hamba kepada Allah, Sang Pencipta. Mudah mudahan dengan memperbanyak doa kepada Allah dengan kerendahan hati akan dimudahkan Nya segala urusan kita, dijauhkan berbagai mala petaka dan yang utama adalah diberkahi segala usaha kita agar tetap bernilai ibadah di hadapanNya.
“Tidak ada sesuatu pun yang paling mulia bagi Allah selain doa” (Hadist Riwayat Tirmidzi)


{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar